Sabtu, 13 Agustus 2016

Problem - Ariana Grande feat. Iggy Azalea | Terjemahan Lirik Lagu Barat



Hey baby, even though I hate ya
Hei kasih, meski aku membencimu
I wanna love ya
Kuingin mencintaimu
I want you
Aku menginginkanmu
And even though I can't forgive ya
Dan meski aku tak bisa memaafkanmu
I really want to
Aku sungguh ingin
I want you
Aku menginginkanmu
Tell me, tell me baby
Katakan padaku, katakan padaku kasih
Why did you leave me
Mengapa kau tinggalkan aku
Cause even though I shouldn't want it
Karena meski harusnya aku tak menginginkannya
I gotta have it
Aku harus memilikinya
I want you
Aku menginginkanmu

II
Head in the clouds
Kepala terasa ringan
Got no weight on my shoulders
Tak ada beban di bahuku
I should be wiser
Aku harus lebih bijak
And realize that I've got
Dan sadari bahwa 
One less problem without ya
Masalahku berkurang satu tanpamu
I got one less problem without ya
Masalahku berkurang satu tanpamu
I got one less problem without ya
Masalahku berkurang satu tanpamu
I got one less, one less problem
Masalahku berkurang satu 
One less problem without ya
Masalahku berkurang satu tanpamu
I got one less problem without ya
Masalahku berkurang satu tanpamu
I got one less problem without ya
Masalahku berkurang satu tanpamu
I got one less, one less problem
Masalahku berkurang satu tanpamu

I know you're never gonna wake up
Aku tahu kau takkan pernah sadar
I gotta give up
Aku harus menyerah
But it's you
Tapi ini dirimu
Know I shouldn't never call back
Kutahu harusnya tak kubalas telponmu
Or let you come back
Atau biarkanmu kembali
But it's you
Tapi ini dirimu
Every time you touch me
Tiap kali kau menyentuhku
And say you love me
Dan ucapkan cinta padaku
I get a little bit breathless
Aku jadi sulit bernafas
I shouldn't want it
Harusnya aku tak menginginkannya
But it's you
Tapi ini dirimu

Back to II

[Iggy Azalea]
It's Iggy Iggz
What you got?
Apa yang kau punya

Smart money bettin' I'll be better off without you
Uang, berani bertaruh aku kan lebih baik tanpamu
In no time I'll be forgettin' all about you
Segera aku kan lupa segala tentangmu
You sayin' that you know
Kau bilang kau tahu
But I really really doubt you
Tapi aku sungguh meragukanmu
Understand my life is easy
Mengertilah, hidupku terasa mudah
When I ain't around you
Saat aku tak di dekatmu

Iggy Iggy
Too biggie to be here stressing'
Terlalu penting aku di sini menegaskan
I'm thinkin' I love the thought of you
Kupikir aku suka pikiran tentangmu
More than I love your presence
Lebih dari aku suka kehadiranmu
And the best thing now
Dan mungkin yang terbaik 
Is prolly for you to exit
Adalah agar kau keluar
I let you go
Kubiarkan kau pergi
Let you back
Biarkan kau kembali
I finally learned my lesson
Akhirnya kudapatkan pelajaranku
No half-stepping
Tak boleh setengah-setengah
Either you want it or you just playin'
Entah kau menginginkannya atau kau hanya main-main
I'm listening to you knowing
Aku mendengarkanmu dan tahu
I can't believe what you're sayin'
Aku tak percaya yang kau katakan
There's a million you's baby boo
Ada jutaan orang sepertimu kasih
So don't be dumb
Maka janganlah bodoh
I got 99 problems
Aku punya 99 masalah
But you won't be one
Tapi kau takkan jadi salah satunya
Like What
Seperti apa

One less, one less problem
Berkurang satu masalahku
One less, one less problem
Berkurang satu masalahku

Back to II

Selasa, 14 Juni 2016

MAKALAH DUNIA PENDIDIKAN



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

    Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                                                                                  GARUT,   Mei 2016

                                                                                                                                                Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah upayamengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisikpotensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapatberfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-citakemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.
Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-rinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik pendidikan atau proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan. Peranan filsafat pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri peserta didik. Tugas filsafat adalah melaksanakan pemikiran rasional analisis dan teoritis (bahkan spekulatif) secara mendalam dan memdasar melalui proses pemikiran yang sistematis, logis, dan radikal (sampai keakar-akarnya), tentang problema hidup dan kehidupan manusia. Produk pemikirannya merupakan pandangan dasar yang berintikan kepada “trichotomi” (tiga kekuatan rohani pokok) yang berkembang dalam pusat kemanusiaan manusia (natropologi centra).

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari filsafat?
2.      Apakah pengertian dari filsafat pendidikan?
3.      Bagaimana hubungan antara filsafat dengan filsafat pendidikan?
4.      Bagaimana pandangan filsafat tentang pendidikan?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari filsafat.
2.      Untuk mengetahui pengertian dari filsafat pendidikan.
3.      Untuk mengetahui adanya hubungan antara filsafat dengan filsafat pendidikan.
4.      Untuk mengetahui bagaimana pandangan filsafat tentang pendidikan.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Filsafat dan Filsafat Pendidikan
1.      Pengertian Filsafat
Katafilsafat atau falsafat, berasal dari bahasa Yunani, dari kata philos, yang berarti cinta, senang, suka, dan kata sophia, yang berarti pengetahuan, hikmah, dan kebijaksanaan.
Menurut Hasan Shadini dalam Jalaludin (1997:9), filsafat adalah cinta kepada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah dan kebijaksanaan.
Menurut Imam Barnadib dalam Jalaludin (1997:9), filsafat sebagai pandangan yang menyeluruh dan sistematis.
Jadi filsafat dapat diartikan sebagai cara berfikir atau pandangan yang sistematis, menyeluruh, dan mendasar tentang suatu kebenaran.
 
2.      Pengertian Filsafat Pendidikan
Menurut Al Syaibani dalam Jalaludin (1997:13), filsafat pendidikan adalah aktifitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat tersebut sebagai cara untuk mengatur, dan menyelaraskan proses pendidikan. Artinya, bahwa filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan untuk mencapainya, maka filsafat pendidikan dan pengalaman kemanusian merupakan faktor yang integral atau satu kesatuan. Sementara itu, filsafat juga didefinisikan sebagai pelaksana pandangan falsafah dan kaidah falsafah dalam bidang pendidikan, falsafah tersebut menggambarkan satu aspek dari aspek-aspek pelaksana falsafah umum dan menitik beratkan kepada pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaan yang menjadi dasar dari filsafat umum dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan secara praktis.

Menurut John Dewey dalam Jalaludin (1997:13 ), filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir (intekektual) maupun daya perasaan (emosional), menuju kearah tabiat manusia, maka filsafat dapat juga diartikan sebagai teori umum pendidikan.

3.      Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan
Dalam berbagai bidang ilmu sering kita dengar istilah vertikal dan horisontal. Istilah ini juga akan terdengar pada cabang filsafat bahkan filsafat pendidikan.
Antara filsafat dan pendidikan terdapat hubungan horisontal, meluas kesamping yaitu hubungan antara cabang disiplin ilmu yang satu dengan yang lain yang berbeda-beda, sehingga merupakan synthesa yang merupakan terapan ilmu pada bidang kehidupan yaitu ilmu filsafat pada penyesuaian problema-problema pendidikan dan pengajaran. Filsafat pendidikan dengan demikian merupakan pola-pola pemikiran atau pendekatan filosofis terhadap permasalahan bidang pendidikan dan pengajaran.
Adapun filsafat pendidikan menunjukkan hubungan vertikal, naik ke atas atau turun ke bawah dengan cabang-cabang ilmu pendidikan yang lain, seperti pengantar pendidikan, sejarah pendidikan, teori pendidikan, perbandingan pendidikan dan puncaknya filsafat pendidikan. Hubungan vertikal antara disiplin ilmu tertentu adalah hubungan tingkat penguasaan atau keahlian dan pendalaman atas rumpun ilmu pengetahuan yang sejenis.
Maka dari itu, filsafat pendidikan sebagai salah satu bukan satu-satunya ilmu terapan adalah cabang ilmu pengetahuan yang memusatkan perhatiannya pada penerapan pendekatan filosofis pada bidang pendidikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup dan penghidupan manusia pada umumnya dan manusia yang berpredikat pendidik atau guru pada khususnya.
Dalam buku filsafat pendidikan karangan Prof. Jalaludin dan Drs. Abdullah Idi mengemukakan bahwa Jhon S. Brubachen mengatakan hubungan antara filsafat dan pendidikan sangat erat sekali antara yang satu dengan yang lainnya. Kuatnya hubungan tersebut disebabkan karena kedua disiplin tersebut menghadapi problema-problema filsafat secara bersama-sama.
Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan, yaitu sebagai berikut :
a.       Filsafat,  dalam arti filosofis merupakan satu cara pendekatan yang dipakai dalam memecahkan proplematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan oleh para ahli.
b.      Filsafat, berfungsi member arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata.
c.       Filsafat, dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan (paedagogik).
Dari uraian di atas dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa antara filsafat endidikan dan pendidikan terdapat hubungan yang erat sekali dan tak terpisahkan. Filsafat pendidikan mempunyai peranan yang amat penting dalam suatu system pendidikan karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya system pendidikan.

4.      Pandangan Filsafat Tentang Pendidikan
Filsafatmempunyai pandangan hidup yang menyeluruh dan sistematis sehingga menjadikan manusis berkembang, maka hal semacam ini telah dituangkan dalam sistem pendidikan, agar dapat terarah untuk mencapai tujuan pendidikan. Penuangan pemikiran ini dituangkan dalam bentuk kurikulum. Dengan kurikulum itu sistem pengajaranya dapat terarah, lebih dapat mempermudah para pendidik dalam menyusun pengajaran yang akan diberikan peserta didik.
Untuk merealisasikan pandangan filsafat tentang pendidikan terdapat beberapa unsur yang akan menjadi tonggak untuk pengembangan pendidikan lebih lanjut, yaitu antara lain :
a.       Dasar dan Tujuan Pendidikan
Dasar pendidikan yaitu suatu aktifitas untuk mengembangkan dalam bidang pendidikan dan pengembangan kepribadian, tentunya pendidikan memerlukan landasan kerja untuk memberi arah bagi programnya. Sebab dengan adanya dasar juga dapat berfungsi sebagai semua sumber peraturan yang akan dicitakan sebagai pegangan hidup dan pegangan langkah pelaksanaan dan langkah jalur yang menentukan. Tujuan pendidikan dapat diuraikan menjadi 4 macam, yaitu sebagai berikut:
1)      Tujuan Pendidikan Nasional
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.  (UU Sisdiknas No. 20 Tahun  2003).
Adalah perumusan secara umum pola perilaku dan pola kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu lembaga pendidikan.
3)      Tujuan Kurikuler
Adalah perumusan pola perilaku dan pola kemampuan serta keterampilan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu lembaga pendidikan.
4)      Tujuan Instruksional
Adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh peserta didik sesudah ia menyelesaikan kegiatan instruksional yang bersangkutan.
b.      Pendidik dan Peserta didik
Pendidik merupakan individu yang manpu melaksanakan tindakan mendidik dalam satu situasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan peserta didik adalah anak yang sedang tumbuh dan berkembang baik ditinjau dari segi fisik maupun segi perkembangan mental.
Setiap anak memiliki pembawaan yang berlainan. Karena itu pendidik wajib senantiasa berusaha untuk mengetahui pembawaan masing-masing anak didiknya, agar layanan pendidikan yang diberikan sesuai dengan keadaan pembawaan masing-masing.
c.       Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (Pasal 1 butir 19 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Tujuan pendidikan yang ingin dicapai itulah yang menentukan kurikulum dan isi pendidikan yang diberikan. Dengan kurikulum dan isi pendidikan inilah kegiatan pendidikan itu dapat dilaksanakan secara benar seperti apa yang telah dirumuskan..
Hubungan kurikulum dengan pandangan filsafat adalah dalam bentuk kurikulum yang dilaksanakan. Adapun salah satu tugas pokok dari filsafat adalah memberikan arah dari tujuan pendidikan. Suatu tujuan pendidikan yang hendak dicapai itu haruslah direncanakan (diprogramkan) dalam apa yang disebut kurikulum.


d.      Sistem Pendidikan
Pendidikanmerupakan salah satu usaha yang sengaja dan terencana untuk membantuperkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentinganhidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga negara/masyarakat, denganmemilih isi (materi), srategi kegiatan dan tekdik penilaian yang sesuai. Sistem pendidikan merupakan suatu alat, pendidikan merupakan suatu aplikasi dari kebudayaan, yang posisinya itu tidak netral melainkan selalu bergantung pada siapa dan bertujuan apa pendidikan itu dilaksanakan.
Adapun hubungan filsafat pendidikan dengan sistem pendidikan yaitu :
-          Bahwa sistem pendidikan bertugas merumuskan alat-alat, prasarana, pelaksanaan teknik-teknik dan atau pola-pola proses pendidikan dan pengajaran yang makna akan dicapai akan dicapai dan dibina tujuan-tujuan pendidikan, dan ini meliputi proplematika kepemimpinan dan metode pendidikan, politik, sampai seni pendidikan (The Art of Education).
-          Isi moral atau pendidikan adalah berupa perumusan norma-norma atau nilai spiritual etis yang akan dijadikan sistem nilai pendidikan atau merupakan konsepsi dasar moral pendidikan, yang derlaku segala jenis dan tingkat pendidikan.
-          Filsafat pendidikan sebagai suatu sumber lapangan studi bertugas mwrumeskan secara normatif dasar-dasar dan tujuan pendidikan, hwkikat dan sifat hakikat manusia, hakikat dan segi-segi pendidikan, isi moral pendidikan, sistem pendidikan yang meliputi politik kependidikan, kepemimpinan pendidikan dan metodologi pengajaranya, pola-pola akulturasi dan peranan pendidikan dalam pembangunan masyarakat.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pendidikan dalam pandangan filosofis disini adalah pendidikan merupakan suatu system yang dalam pelaksanaannya, perlu menggunakan filsafat sebagai acuan dalam penyelenggaraan pendidikan. Filsafat tersebut digunakan sebagai nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan filsafat yang menjiwai, mendasari, dan memberikan identitas (karakteristik) suatu sistem pendidikan.
B.     Saran
Pendidikan di Indonesia dalam pelaksanaan, hendaknya selalu berpedoman pada filsafat bangsa Indonesia, yaitu Pancasila agar pendidikan Indonesia dapat berhasil seperti Negara-negara yang telah Berjaya dalam bidang pendidikan.





DAFTAR PUSTAKA

Bernadib. 1987. Filsafat Pendidikan/ Sistem dan Metode. IKIP Yogyakarta.
Jalaluddin dan Abdullah, Idi. 2002. Filsafat Pendidikan, Manusia, Filsafat dan Pendidikan. Jakarta: Gaya Media Pratama.
2006. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Aanchoto. 2010.Filsafat Pendidikan dan PerspektifIslam.  Diakses pada situs http://aanchoto.com/2010/06/filsafat-pendidikan-dan-perspektif-islam/ tanggal  4 Maret 2011.
Massofa. 2008. Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pengembangan  Ilmu Pendidikan. Diakses pada situs http://massofa.wordpress.com/2008/01/15/peranan-filsafat-pendidikan-dalam-pengembangan-ilmu-pendidikan/ Tanggal 3 Maret 2011.